Keranjang Sampah

Sampah jika tidak dibuang akan busuk, so daripada otak saya busuk, saya buang sampah saya disini

Kamis, 07 April 2011

Hati tak sekecil tubuhnya (Part I)

Sayup ku dengar…
pisang goreng, tahu goreng, lumpia…kue… kue…”

Badan kecilnya sulit kulihat dari kaca jendela kamarku…
Wajahnya  masih sangat mungil..
Kulitnya hitam..
mungkin karena dia bersahabat dengan terik siang…
Kaos biru dipadu celana merah tua menceritakan semua perjalanan nafas sengalnya…

Hei… aku ingin membeli satu kuemu…
(Dan mengenal banyak tentangmu)

Aku melihat kucuran
butiran-butiran bening di dahi, hidung, leher dan lengannya..
membasuh ringkih tubuh mungil itu..
membuat kulitmu nanar bersinar
diterpa oleh terik…
itu bukan karena subblock
yang harganya bisa membeli kue manisnya berkuali-kuali…
tapi itu tinta..
tinta hidup hasil kebesaran hatinya..

Dia besarkan hatinya
ntuk tak menuntut ilmu
tak membeli robot-robotan
dengan lampu kelap-kelip
tak bermandi keringat
karena berkejaran dengan sebayanya…

Ya.. dia besarkan hatinya..
agar asap tungku dapur tetap mengeppul…

Kau.. si kecil Berhati besar…
Terimakasih tahu gorengnya.. sangat nikmat…
(dan terimakasih atas ceritamu yang membunuh malasku)


note: Untuk Akbar... si kecil berhati besar yang telah menjajahkan kuenya siang tadi...

2 komentar: